Pages

Minggu, 02 Januari 2011

Anak Suka Corat Coret di Tembok

Ketika anak berumur antara 1,5 - 2 tahun, pada umumnya senang mencoret-coret. Buat orang dewasa, coretan ini tidak ada artinya. Namun untuk anak-anak, ini adalah fantasi yang ingin dia tampilkan. Pada masa ini yang terpenting adalah penguasaan sensor motoriknya. Ajarin anak cara memegang pensil atau crayon. yang benar. Setiap goresan yang dibuatnya akan membuat anak kagum. Coretan miring, tegak, atau bergelombang membuat mereka memiliki mainan baru. Memang, pada masa ini orang tua akan dibuat pusing karena tenbok, pintu, lemari, atau bidang apa saja yang bisa dicoret pasti akan digambari. 

Jika orang tua ingin agar anak menggambar di tempat yang semestinya, bukan malah melarang anak menggambar, melainkan beri tempat untuknya. Ada orang yang mempunyai  dua anak kembar, mengalami masa penuh coretan. Dinding baru dicat langsung dicoreti.  Seolah-olah  mereka mendapatkan lahan baru setelah dinding dicat.

Agar anak-anak tetap melewati tahap ini sekaligus rumah aman, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Miaslnya di sepanjang dinding kamar dan ruang keluarga ditempeli kertas putih. anak dibiasakan untuk mencoret hanya pada lahan kertas putih di dinding kamar dan ruang keluarga dan bukan di ruang tamu atau di dapur.

Ketika anak berusia 4 - 5 tahun, imajinasi anak mulai berkembang. Mereka sudah bisa mewarnai. Jika bosan, anak-anak akan mulai menggambar sesuai fantasinya. Pada masa ini,  biarkan anak mengungkapkan imajinasinya. Laut tidak selalu biru, karena itu biarkan anak mewarnainya sesuai fantasi. Orang tua  harus menahan diri untuk tidak menegur ketika anak menyebut daun tidak hijau melainkan kuning. Bukankah daun yang akan gugur itu menguning dulu sebelum coklat seperti tanah ?.

Imajinasi anak yang berkembang bebas akan membuat anak percaya diri.


Sumber : Jarot Wijanarko, konselor keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar