Limbah listrik dapat dihasilkan dari perangkat komputer dan peralatan listrik lainnya. Tanda-tanda (efek) dari limbah listrik tersebut bermacam-macam, antara lain : rasa nyeri dan sakit yang tidak diketahui penyebabnya, depresi, mengantuk (sering menguap), telinga mendengung, sakit kepala dan lain-lain.
Saat transformator mengubah frekuensi aman 60-Hertz untuk rumah tangga menjadi tegangan rendah untuk perangkat elektronik.Hal ini menciptakan lonjakan mikro listrik yang berisi muatan energi hingga 2.500 kali dibandingkan frekuensi konvensional 60-Hertz.
Limbah listrik berpengaruh buruk bagi manusia, terutama anak-anak. Sebuah studi di Swedia melaporkan bahwa remaja yang menggunakan ponsel memiliki peluang 5 x lebih besar terkena kanker otak dari pengguna orang dewasa. Karena tengkorak anak lebih tipis, radiasi ponsel menembus sel dengan proporsi yang jauh lebih besar dari jaringan otak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Mei 2010, merilis studi 10 tahun terhadap penggunaan ponsel dan tingkat penderita kanker. WHO mengakui hubungan yang signifikan antara tumor otak ganas dan pengguna telepon seluler, telepon nirkabel di rumah dan koneksi Wi-Fi yang digabungkan selama 30 menit lebih setiap hari.
Semua orang, termasuk anak-anak tiap hari selalu menggunakan ponsel (sudah menjadi kebutuhan), apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi resiko limbah listrik ?
Sumber : Dr. W. GIFFORD JONES
Jurnalis media di Toronto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar