Pages

Sabtu, 30 Oktober 2010

Manusia Makan Kura-Kura


Kura-kura secara tradisional merupakan hewan yang akrab dengan manusia. Pada sisi yang lain, daging kura-kura dan penyu telah sejak lama dikenal sebagai makanan yang lezat. Beribu-ribu ekor labi-labi, kura-kura dan penyu, terutama penyu hijau, berakhir hidupnya setiap tahun di dapur restoran. Demikian pula nasib telur-telurnya, banyak yang akhirnya menjadi santapan manusia.
Di samping itu banyak jenis kura-kura yang ditangkapi untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan. Baik karena keindahan warnanya, keunikannya, atau  kelangkaannya. Beberapa jenisnya dapat mencapai harga yang sangat mahal.
Akhirnya populasi kura-kura menurun ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi kebanyakan habitat alaminya di sungai-sungai, rawa dan hutan juga telah rusak akibat tangan manusia. Di sisi  lain, perkembangan populasi kura-kura amat lambat dan kebanyakan malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya. Oleh sebab itu tindakan konservasi bagi hewan ini amat diperlukan.
Dari semua bangsa kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia. Hampir semua jenisnya telah dilindungi oleh undang-undang. Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti misalnya Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Meski demikian, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar